Kamis, 19 Mei 2016

Diantara AADC 2 dan Fenomena Reuni Sekolah


Bagi kita yang berstatus remaja pada tahun 2000 an awal pastilah sangat kenal dengan FILM yang berjudul Ada Apa Dengan Cinta (AADC) film yang bersegmentasi remaja (usia 12 – 25 tahun) ini memang timingnya sangat tepat kala itu dimana ketika film-film nasional sudah lesu darah dan kalah bersaing dengan film-film luar (Hollywood, Bollywood/India dan Hongkong). Penonton domestik merindukan sebuah tontonan lokal yang bagus jalan ceritanya, membumi dan tidak vulgar plus seronok. Booming AADC ternyata memberikan efek cukup luas bagi produksi film nasional dan bahkan sampai dengan saat ini bisa dikatakan film lokal nasional dapat bersaing jumlah penikmatnya dengan film-film hollywood dan bahkan secara umum sudah meninggalkan popularitasnya film-film produksi India dan Hongkong.


Sedikit memberikan resume cerita tentang AADC dimana film genre remaja ini menampilkan tema khas anak muda SMA dengan racikan cerita seputar percintaan dan persahabatan. Dengan dukungan para pemain (kala itu) yang sedang naik daun, punya kharakter kuat dalam acting dan dibalut alur cerita yang tidak boombastis alias membumi menjadikan AADC dengan mudah diterima oleh penikmat film tanah air. Bahkan AADC pun sempat di rilis dalam bentuk sinetron, namun tidak terlalu lama tayangnya karena akhirnya terjebak dalam rutinitas sinetron sehingga mendangkalkan kualitas dari isi ceritanya.

Saat ini kurang lebih 20 tahun kemudian setelah AADC publish di bioskop Indonesia, AADC 2 muncul kembali sebagai film lanjutan atas cerita yang tertunda di akhir eposide AADC. Di luar dugaan sambutan penikmat film luar biasa. Hal ini tidak lepas dari beberapa aspek di luar AADC yang sangat mendukung diantaranya :

1.  Animo masyarakat untuk menonton bioskop sudah cukup tinggi jika dibandingkan periode tahun 2000 an dimana bioskop hampir mati suri ditinggalkan penontonnya yang berpindah ke VCD atau DVD.

2.  Penonton-penonton AADC saat ini berada pada puncak karier (30 – 50 Tahun) dan mereka sebagian besar cukup nyaman untuk mengeluarkan sejumlah budget untuk menonton AADC 2

3.  Segmentasi penonton muda (mandiri atau anak-anak dari penonton AADC) cukup banyak.

4. Waktu yang tepat ketika melounching pemutaran perdana dan kuatnya penyebaran informasi melalui social media

Secara garis besar, film ini sukses meraup keuntungan dari sisi finansial terbukti sampai dengan pekan ke 2 – 3 film ini masih dibanjiri penonton baik dewasa maupun muda. Dari segi cerita penulis cerita dan pembuat skenario juga memberikan sajian yang tidak kalah istimewa. Istilahnya antara harapan penonton dan estimasi pembuat cerita bisa dibilang signifikan berbanding lurus.

Tema yang diangkat kali ini memang tidak lepas dari inti percintaan antara Rangga dan Cinta, dengan balutan persahabatan antara : Cinta, Mili, Maura dan Karmen. Penulis skenario sangat jeli melihat fenomena saat ini dimana kita ketahui bersama saat ini sedang booming kembali untuk bertemu dengan teman lama atau yang biasa kita kenal dengan REUNI. Berbicara tentang reuni pastilah kita semua pernah merasakan dan mengikuti apa itu reuni baik yang skala besar (satu sekolah) ataupun kecil (satu kelas/satu temen main). Pertemuan kembali teman dan sahabat lama yang sudah terpisah ruang dan waktu. Ada banyak cerita yang bisa digali lagi dan di eksplorasi sehingga seakan-akan waktu kembali ketika kita masih seperti yang dulu.

Persis seperti di film AADC 2, reuni selalu tidak lepas dari kisah kasih dikala itu. Kalau kata orang CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali. Membuka memory lama dalam bungkus reuni sudah pasti bisa menjadi “ngeri-ngeri sedap”. Tak terkecuali konflik lama yang sudah terkubur akan terbuka kembali. Reuni bagaikan membuka kotak PANDORA yang isi di dalamnya bisa sangat mengejutkan dan bisa pula sesuai dengan harapan, namun salah-salah bisa mendapatkan isi yang menyesalkan pula.

REUNI dalam bungkusan yang bermacam-macam, saat ini reuni tidak hanya bisa dilaksanakan dengan membuat atau menggelar suatu acara namun bisa pula dirintis dengan membuat group di social media misalnya di Whatsapp Group, BBM Group ataupun Group di Facebook. REUNI menjadi wadah setiap insan untuk berkumpul dan menunjukkan eksistensi diri. Sejauh pengamatan kami reuni ini bagaikan dua mata pisau yang bertolak belakang. Satu mata pisau memberikan efek positif namun dalam waktu yang bersamaan mata pisau yang lain memberikan pengaruh negatif. Dari pengaruhnya dapat kami simpulkan menjadi sebagai berikut :

Positifnya REUNI
  •       Kita bisa menyambung tali silaturahim dengan teman lama
  •       Membawa kebahagian karena bertemu teman/sahabat lama yang lama hilang
  •       Menambah saudara/teman/kerabat dari yang dulunya ngga terlalu kenal jadi kenal akrab
  •       Saling membantu dalam ikatan persaudaraan REUNI
  •       Menambah informasi/pengetahuan dari berbagai latar belakang teman REUNI
  •       Ajang mencari jodoh (bagi yang masih single/duda/janda)
  •       Menambah jaringan bisnis dan rekan kerja
Negatifnya REUNI
  •       CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali dan ajang mencari PIL/WIL
  •       Ajang pamer akan keberhasilan dia saat ini
  •       Berpotensi dimanfaatkan sebagian oknum untuk melancarkan penipuan atas dasar pertemanan REUNI
  •       Membuka luka lama atau memunculkan konflik baru karena perbedaan cara pandang/status sosial
  •       Menimbulkan persaingan kadang persaingan tidak sehat karena bersaing untuk menunjukkan dominasi eksistensi
  •       Menimbulkan tambahan biaya sosial baru misalnya biaya kumpul-kumpul, hang out bareng dll.
Jikalau kita bisa lebih seksama melihat film AADC 2 maka hampir semua aspek baik itu positif atau negatif telah tergambar dalam tayangan film tersebut dalam koridor pembahasan tentang REUNI. Contoh positif REUNI yang bisa diambil dari film AADC adalah bagaimana Cinta dkk membantu Karmen, bagaimana Mili, Maura dan Karmen memberikan suport kepada Cinta. Sisi negatif REUNI dalam AADC 2 tergambar dari Cinta secara tidak sengaja membuka luka lama Karmen atau yang secara halus bisa kita lihat bagaimana Cinta Mili dan Maura pamer “secara sengaja atau tidak” keharmonisan keluarganya didepan Karmen. Dan konspirasi Mili, Maura dan Karmen “secara sengaja atau tidak sengaja” untuk memuluskan proses CLBK Cinta dan Rangga.

          Terlepas dari cerita cinta AADC 2 dan baik buruknya REUNI, kita sadari bahwa fenomena itu memang ada dan jelas didepan mata kita, bahkan kita secara sadar atau tidak menjadi bagian dari fenomena tersebut. Memang perlu kiranya kita menyadari apa saja dampak positif dan negatif dari fenomena REUNI ini dan semoga kita semua bisa bersikap dewasa dalam mensikapi fenomena ini sehingga tidak terjebak dalam pengaruh negatif dari REUNI. (Aditya Nuryuslam)

Selasa, 23 Juni 2015

Kembalikan TIMER LAMPU LALU LINTAS kami kembali !!!


Jakarta, Ibu Kota yang selalu ramai dan hiruk pikuk akan lalu lalang kendaraan bermotor. Pada jam-jam tertentu terjadi kemacetan yang mengular pada ruas-ruas jalan protokol. Kemacetan akan semakin parah apabila terjadi 2 kondisi utama yaitu :
  1. Banjir yang menggenang di Ruas-Ruas Jalan Ibukota
  2. Mati/Rusak/Tidak Berfungsinya TIMER Lampu Lalu Lintas/TrafficLight
Dua kondisi itulah yang sampai dengan saat ini menjadi momok para pengendara kendaraan di Jakarta. Untuk menanggulangi masalah banjir, Pemprov DKI berupaya secara maksimal merevitalisasi sungai-sungai yang melewati Jakarta agar mampu menampung air hujan dan tidak menggenai sejumlah wilayah termasuk menggenangi ruas dan badan jalan.

Namun sangat disayangkan, untuk masalah kedua yaitu Mati/Rusak/Tidak Berfungsinya Lampu Lalu Lintas/TrafficLight kami nilai TIDAK ADA KONTRIBUSI signifikan untuk menyempurnakan. Kami menilai kebijakan tahun-tahun sebelumnya yang memasang TIMER pada TrafficLight adalah langkah CERDAS dan JENIUS dalam rangka mengurai kemacetan di jalan-jalan protokol Ibukota. Namun sangat disayangkan program "Pemasangan dan Perawatan" TIMER pada TrafficLight ini tidak ada lagi di program kebijakan Pemprov saat ini. Sehingga bisa dibilang 90% TIMER pada TrafficLight di DKI Jakarta sudah tidak berfungsi secara normal, sudah mati bahkan fisiknya sudah hilang.

Fungsi utama TIMER TrafficLight ini adalah membantu mengatur Lalu Lintas di setiap persimpangan jalan. Dengan adanya TIMER memungkinkan pengendara untuk tidak menerobos Lalu Lintas dan bisa memperkirakan berapa lama harus berhenti atau jalan di persimpangan jalan tersebut.

Kami, sebagai bagian dari warga DKI Jakarta dan pengguna jalan Ibukota mengharap/menghimbau kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan Revitalisasi terhadap TIMER TrafficLight yang ada di DKI Jakarta sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap penanganan masalah kemacetan di Ibukota

sumber foto : blognyamitra.wordpress.com 

Kamis, 05 Juni 2014

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2014 tentang Kenaikan Gaji PNS Tahun 2014


Sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Peraturan Presiden tentang Kenaikan Gaji PNS Tahun 2014 dinilai terlambat terbitnya. Jikalau dalam kurun waktu 5 tahun terakhir Peraturan Presiden tentang Kenaikan Gaji PNS selalu keluar pada bulan April atau awal bulan Mei, Peraturan Presiden tentang Kenaikan Gaji PNS tahun 2014 dikeluarkan di awal Juni (meskipun tanggal penetannya di akhir bulan Mei, tepatnya tanggal 21 Mei 2014)

Namun demikian, Peraturan Presiden tentang Kenaikan Gaji PNS tahun 2014 ini menjadi oase dahaga bagi para PNS mengingat simpang siur yang beredar di tengah masyarakat cukup negatif dimana muncul isu kenaikan gaji PNS ditunda mengingat dana APBN banyak terserap untuk pesta demokrasi yang bernama PEMILU LEGISLATIF dan PEMILU PRESIDEN.

Melihat persentase kenaikan  gaji PNS yang tidak signifikan (berada di kisaran 6%) memang cukup memprihatinkan mengingat kenaikan gaji PNS masih kalah jauh dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. 

Kamis, 21 Maret 2013

Sisi Lain (Rencana) Redenominasi Rupiah


Sudah hampir 2 tahun ini, Bank Indonesia gencar melakukan sosialisasi terhadap rencana (blue print) besar yaitu redenominasi rupiah, dimana arti redenominasi rupiah secara harfiah adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan yang lebih sedikit dengan jalan mengurangi/menghilangkan  beberapa angka digit (angka nol) tanpa mengurangi tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut, misalnya Rp50.000 menjadi Rp50,-. Secara teoritis, penurunan nilai mata uang tersebut juga akan diikuti dengan penurunan harga-harga barang (sehingga daya beli masyarakat tidak berubah).
Namun demikian, dalam mengatur fluktuasi dan ritme invisible hand pada pasar tidaklah semudah teori dalam text book atau membalikkan telapak tangan. satu contoh extrim adalah ketika tahun 2012, dimana pemerintah hendak mengeluarkan kebijakan kenaikan BBM, baru masih dalam pembahasan dengan dewan, pasar sudah bereaksi frontal dengan secara sistematis menaikkan harga barang, ketika dewan memutuskan BBM tidak naik, pasar tidak bereaksi positif dengan menurunkan harga namun harga tetap saja dipatokan harga barang tertinggi, kalaupun turun tidak signifikan.

Berkaca dari kondisi pasar yang terkesan tidak bisa dikekang, maka perlu dicermati pula oleh para pemangku kekuasaan di Bank Indonesia akan kondisi pasar tersebut, bukan tidak mungkin redenominasi ini akan menimbulkan inflasi yang tinggi dimana, harga barang-barang akan tak terkendali, beberapa komoditi yang selama ini dijual di kisaran < Rp.1.000,- begitu dilaksanakan redenominasi akan menyesuaikan harga paling tidak di harga Rp1,-. Multiplyer efect peningkatan harga di komoditas tersebut pastilah akan terus bergulir ke atas, dan pada akhirnya menyebabkan inflasi yang tinggi. Selama pemangku kekuasaan tidak dapat mengendalikan tingkah liar pasar, maka program redenominasi ini akan berefek negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, serta mengganggu iklim usaha di tanah air. Oleh sebab itu perlu kajian mendalam redenominasi ini dalam aspek menjinakkan tingkah pasar yang cenderung liar dan tak terkendali.

Senin, 11 Maret 2013

Peraturan Menteri Keuangan No 41 dan 42 Tahun 2013, tentang Pedoman Umum Alokasi Tunjangan Profesi Guru PNSD dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD


Dengan mengucap alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan YME, bahwasanya telah terbit :

  1. Peraturan Menteri Keuangan No. 41 Tahun 2013 (PMK No. 41/PMK.07/2013) tentang Pedoman Umum dan Alokasi Tunjangan Profesi Guru PNSD kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2013  (tanggal penetapan 27 Februari 2013)
  2. Peraturan Menteri Keuangan No. 412 Tahun 2013 (PMK No. 42/PMK.07/2013) tentang Pedoman Umum dan Alokasi Tambahan Penghasilan Guru PNSD kepada Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2013 (tanggal penetapan 27 Februari 2013)
untuk lebih jelasnya bisa dilihat di website resmi Kementerian Keuangan : www.depkeu.go.id atau di website resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan : www.djpk.depkeu.go.id
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua

Jumat, 02 November 2012

Alokasi DAU, DAK dan DID Tahun Anggaran 2013

Sebagaimana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dimana pembahasan Rancangan APBN paling lambat disahkan akhir bulan Oktober, demikian juga dengan Rancangan APBN Tahun Anggaran 2013 secara resmi telah disahkan dan disepakati antara Pemerintah dan DPR-RI pada tanggal 24 Oktober 2012 dan untuk kemudian akan disahkan dalam bentuk Undang-Undang tentang APBN Tahun 2013.

Pengesahan Rancangan APBN menjadi APBN untuk Tahun Anggaran 2013 ini juga secara implisit mengesahkan Alokasi Transfer ke Daerah untuk Tahun Anggaran 2013 yang terdiri dari DAU Tahun Anggaran 2013, DAK Tahun Anggaran 2013, DID Tahun Anggaran 2013 dan Dana Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2013.

Untuk rincian per daerah dapat kita lihat lebih rinci di www.djpk.depkeu.go.id/daudak

Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dan diharapkan mampu menjembatani kelancaran pembahasan APBD Tahun Anggaran 2013

Jumat, 03 Agustus 2012

Perenang Belanda keturunan Indonesia, Merajai Kelas Bergengsi Cabang Renang



Ranomi Kromowidjojo, yang berusia 21 tahun, membukukan waktu 53,00 detik, yang merupakan rekor baru Olimpiade. Medali perak diraih perenang Belarus, Aliaksandra Herasimenia sementara perunggu diraih atlet Cina, Tang Yi. Ranomi diunggulkan di nomor ini setelah di babak semifinal memecahkan rekor Olimpiade dengan catatan waktu 53,05 detik. 
Di babak final Kamis malam (02/08) waktu London atau Jumat dini hari WIB, Ranomi berada di posisi empat di putaran pertama. Namun di putaran terakhir ia berhasil menyalip tiga perenang di depannya dan menyentuhkan tangan pertama ke dinding kolam.
Meski berhasil memecahkan rekor Olimpiade, Ranomi Kromowidjojo mengaku belum sepenuhnya puas. "Hasil (final) yang bagus meski masih di bawah catatan terbaik saya," kata Ranomi kepada para wartawan usai lomba. "(Tapi) saya tetap puas karena sekarang saya menjadi juara Olimpiade," imbuhnya. Keberhasilan Ranomi meraih emas di nomor 100 meter gaya bebas putri melanjutkan tradisi emas Belanda yang ditorehkan Hendrika Mastenbroek pada 1936 dan Inge de Bruijn pada 2000.
"Ini adalah kehormatan besar bagi," kata Ranomi ketika namanya disejajarkan dengan Mastenbroek dan De Bruin, apalagi ia mengaku bahwa De Bruijn adalah tokoh idolanya.
Ranomi Kromowidjojo merupakan salah satu atlet Negeri Kincir Angin yang melestarikan warisan leluhurnya. Atlet renang yang lahir dan besar di Belanda ini memiliki ayah berasal dari Suriname dan kakeknya dari Indonesia. Nama Kromowidjojo diambil dari nama kakeknya yang berdarah Jawa
Kiprah Ranomi sebagai atlet profesional mulai menyita perhatian dunia ketika menyabet medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Kala itu, dia menjuarai nomor gaya bebas 4x100 meter bersama Inge Dekker, Femke Heemskerk dan Marleen Veldhuis.

Sumber : BBC Indonesia ; www.unikz.up2det.com