Bagi kita
yang berstatus remaja pada tahun 2000 an awal pastilah sangat kenal dengan FILM
yang berjudul Ada Apa Dengan Cinta (AADC) film yang bersegmentasi remaja (usia
12 – 25 tahun) ini memang timingnya sangat tepat kala itu dimana ketika
film-film nasional sudah lesu darah dan kalah bersaing dengan film-film luar
(Hollywood, Bollywood/India dan Hongkong). Penonton domestik merindukan sebuah
tontonan lokal yang bagus jalan ceritanya, membumi dan tidak vulgar plus
seronok. Booming AADC ternyata memberikan efek cukup luas bagi produksi film
nasional dan bahkan sampai dengan saat ini bisa dikatakan film lokal nasional
dapat bersaing jumlah penikmatnya dengan film-film hollywood dan bahkan secara
umum sudah meninggalkan popularitasnya film-film produksi India dan Hongkong.
Sedikit
memberikan resume cerita tentang AADC dimana film genre remaja ini menampilkan
tema khas anak muda SMA dengan racikan cerita seputar percintaan dan
persahabatan. Dengan dukungan para pemain (kala itu) yang sedang naik daun,
punya kharakter kuat dalam acting dan dibalut alur cerita yang tidak boombastis
alias membumi menjadikan AADC dengan mudah diterima oleh penikmat film tanah
air. Bahkan AADC pun sempat di rilis dalam bentuk sinetron, namun tidak terlalu
lama tayangnya karena akhirnya terjebak dalam rutinitas sinetron sehingga
mendangkalkan kualitas dari isi ceritanya.
Saat ini
kurang lebih 20 tahun kemudian setelah AADC publish di bioskop Indonesia, AADC
2 muncul kembali sebagai film lanjutan atas cerita yang tertunda di akhir
eposide AADC. Di luar dugaan sambutan penikmat film luar biasa. Hal ini tidak
lepas dari beberapa aspek di luar AADC yang sangat mendukung diantaranya :
1. Animo masyarakat untuk menonton bioskop sudah
cukup tinggi jika dibandingkan periode tahun 2000 an dimana bioskop hampir mati
suri ditinggalkan penontonnya yang berpindah ke VCD atau DVD.
2. Penonton-penonton AADC saat ini berada pada
puncak karier (30 – 50 Tahun) dan mereka sebagian besar cukup nyaman untuk
mengeluarkan sejumlah budget untuk menonton AADC 2
3.
Segmentasi penonton muda (mandiri atau anak-anak
dari penonton AADC) cukup banyak.
4. Waktu yang tepat ketika melounching pemutaran
perdana dan kuatnya penyebaran informasi melalui social media
Secara garis
besar, film ini sukses meraup keuntungan dari sisi finansial terbukti sampai
dengan pekan ke 2 – 3 film ini masih dibanjiri penonton baik dewasa maupun
muda. Dari segi cerita penulis cerita dan pembuat skenario juga memberikan
sajian yang tidak kalah istimewa. Istilahnya antara harapan penonton dan
estimasi pembuat cerita bisa dibilang signifikan berbanding lurus.
Tema yang
diangkat kali ini memang tidak lepas dari inti percintaan antara Rangga dan
Cinta, dengan balutan persahabatan antara : Cinta, Mili, Maura dan Karmen.
Penulis skenario sangat jeli melihat fenomena saat ini dimana kita ketahui
bersama saat ini sedang booming kembali untuk bertemu dengan teman lama atau
yang biasa kita kenal dengan REUNI. Berbicara tentang reuni pastilah kita semua
pernah merasakan dan mengikuti apa itu reuni baik yang skala besar (satu
sekolah) ataupun kecil (satu kelas/satu temen main). Pertemuan kembali teman
dan sahabat lama yang sudah terpisah ruang dan waktu. Ada banyak cerita yang
bisa digali lagi dan di eksplorasi sehingga seakan-akan waktu kembali ketika
kita masih seperti yang dulu.
Persis
seperti di film AADC 2, reuni selalu tidak lepas dari kisah kasih dikala itu.
Kalau kata orang CLBK alias Cinta Lama Bersemi Kembali. Membuka memory lama
dalam bungkus reuni sudah pasti bisa menjadi “ngeri-ngeri sedap”. Tak
terkecuali konflik lama yang sudah terkubur akan terbuka kembali. Reuni
bagaikan membuka kotak PANDORA yang isi di dalamnya bisa sangat mengejutkan dan
bisa pula sesuai dengan harapan, namun salah-salah bisa mendapatkan isi yang
menyesalkan pula.
REUNI dalam
bungkusan yang bermacam-macam, saat ini reuni tidak hanya bisa dilaksanakan
dengan membuat atau menggelar suatu acara namun bisa pula dirintis dengan
membuat group di social media misalnya di Whatsapp Group, BBM Group ataupun
Group di Facebook. REUNI menjadi wadah setiap insan untuk berkumpul dan
menunjukkan eksistensi diri. Sejauh pengamatan kami reuni ini bagaikan dua mata
pisau yang bertolak belakang. Satu mata pisau memberikan efek positif namun
dalam waktu yang bersamaan mata pisau yang lain memberikan pengaruh negatif.
Dari pengaruhnya dapat kami simpulkan menjadi sebagai berikut :
Positifnya REUNI
- Kita bisa menyambung tali silaturahim dengan teman lama
- Membawa kebahagian karena bertemu teman/sahabat lama yang lama hilang
- Menambah saudara/teman/kerabat dari yang dulunya ngga terlalu kenal jadi kenal akrab
- Saling membantu dalam ikatan persaudaraan REUNI
- Menambah informasi/pengetahuan dari berbagai latar belakang teman REUNI
- Ajang mencari jodoh (bagi yang masih single/duda/janda)
- Menambah jaringan bisnis dan rekan kerja
Negatifnya REUNI
- CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali dan ajang mencari PIL/WIL
- Ajang pamer akan keberhasilan dia saat ini
- Berpotensi dimanfaatkan sebagian oknum untuk melancarkan penipuan atas dasar pertemanan REUNI
- Membuka luka lama atau memunculkan konflik baru karena perbedaan cara pandang/status sosial
- Menimbulkan persaingan kadang persaingan tidak sehat karena bersaing untuk menunjukkan dominasi eksistensi
- Menimbulkan tambahan biaya sosial baru misalnya biaya kumpul-kumpul, hang out bareng dll.
Jikalau kita
bisa lebih seksama melihat film AADC 2 maka hampir semua aspek baik itu positif
atau negatif telah tergambar dalam tayangan film tersebut dalam koridor
pembahasan tentang REUNI. Contoh positif REUNI yang bisa diambil dari film AADC
adalah bagaimana Cinta dkk membantu Karmen, bagaimana Mili, Maura dan Karmen
memberikan suport kepada Cinta. Sisi negatif REUNI dalam AADC 2 tergambar dari
Cinta secara tidak sengaja membuka luka lama Karmen atau yang secara halus bisa
kita lihat bagaimana Cinta Mili dan Maura pamer “secara sengaja atau tidak”
keharmonisan keluarganya didepan Karmen. Dan konspirasi Mili, Maura dan Karmen
“secara sengaja atau tidak sengaja” untuk memuluskan proses CLBK Cinta dan
Rangga.
Terlepas dari cerita cinta AADC 2 dan baik buruknya
REUNI, kita sadari bahwa fenomena itu memang ada dan jelas didepan mata kita,
bahkan kita secara sadar atau tidak menjadi bagian dari fenomena tersebut.
Memang perlu kiranya kita menyadari apa saja dampak positif dan negatif dari
fenomena REUNI ini dan semoga kita semua bisa bersikap dewasa dalam mensikapi
fenomena ini sehingga tidak terjebak dalam pengaruh negatif dari REUNI. (Aditya Nuryuslam)